Efek samping Stevia: sistem saraf & psikologis

Daftar Isi:

Anonim

Stevia adalah jenis pemanis alami yang berasal dari berbagai daun tanaman yang terutama tumbuh di seluruh Amerika Utara dan Selatan. Stevia digunakan sebagai pemanis dan pengganti gula karena memiliki sekitar 300 kali kemanisan gula tanpa kalori. Namun, keamanan dan efek samping potensial stevia telah menimbulkan kontroversi. Menurut Mayo Clinic, Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS, FDA, telah menyetujui stevia murni untuk digunakan sebagai pengganti gula; Namun, ekstrak stevia daun utuh atau kasar tidak disetujui. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan produk yang mengandung stevia.

Stevia menyerupai gula meja tetapi jauh lebih manis. Kredit: ffolas / iStock / Getty Images

Efek Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat Anda terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang Anda dan berfungsi sebagai titik pengumpulan impuls saraf. Stevia mengandung beta-caryophyllene dan caryophyllene oxide, senyawa yang dapat menekan aktivitas sistem saraf pusat Anda. Beta-caryophyllene epoxides dapat menekan aktivitas sistem saraf pusat dengan melewati sawar darah-otak dan berikatan dengan reseptor seluler yang mengatur impuls neurologis di dalam otak Anda. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek jangka panjang stevia pada otak dan sumsum tulang belakang.

Efek Sistem Saraf Periferal

Penggunaan stevia jangka panjang mungkin memiliki efek buruk pada sistem saraf tepi Anda, yang terdiri dari saraf sensorik yang mengirim dan menerima pesan ke dan dari sumsum tulang belakang dan otak Anda. Stevia dapat memengaruhi transmisi impuls saraf ke dan dari sistem saraf pusat Anda dan dapat memperlambat kecepatan konduksi saraf. Overdosis dengan stevia dapat menyebabkan kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki Anda, mirip dengan perasaan neuropati, serta hilangnya sementara kontrol motorik.

Efek Psikologis

Penggunaan Stevia dapat menyebabkan efek samping psikologis ringan hingga berat, menurut The New Encyclopedia of Vitamin, Mineral, Suplemen, dan Herbal. Individu yang menderita psikosis, skizofrenia, dan gangguan psikotik lainnya mungkin memburuk gejalanya sebagai akibat penggunaan stevia. Stevia dapat mengganggu tindakan obat anti-psikotik karena mereka dapat bersaing untuk reseptor seluler yang sama di otak. Orang yang menggunakan obat anti-psikotik harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakan produk yang mengandung stevia.

Efek pada Mood

Stevia dapat memengaruhi produksi hormon dan neurotransmitter di otak. Neurotransmitter, seperti dopamin dan serotonin, penting dalam pengaturan suasana hati yang alami dan sangat memengaruhi pikiran tentang kebahagiaan dan kepuasan. Ketika senyawa ini dihambat, Anda mungkin mengalami peningkatan pikiran depresi dan kesedihan. Jika Anda menderita depresi, kegelisahan, atau kegugupan, stevia dapat memperburuk gejala ini karena memperlambat pelepasan dopamin dan serotonin.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Efek samping Stevia: sistem saraf & psikologis