Efek minuman berkarbonasi pada tubuh seseorang

Daftar Isi:

Anonim

Minuman ringan dan minuman bersoda telah menjadi semakin populer dalam diet Amerika. Pada 2005, minuman ringan berkarbonasi dianggap sebagai minuman paling populer di United Sates, sekitar tiga kali lebih populer daripada air kemasan dan susu, menurut FDA. Meskipun ada klaim dari Food and Drug Administration melaporkan keamanan minuman berkarbonasi, para peneliti telah menemukan banyak cara dimana minuman jenis ini berdampak negatif bagi kesehatan Anda.

Segelas minuman berkarbonasi dengan es dan sedotan Credit: Siraphol / iStock / Getty Images

Nyeri Rongga Hidung

Minuman berkarbonasi dapat menyebabkan Anda mengalami rasa sakit di rongga hidung Anda. Seperti dilaporkan di Neuroscience News, satu studi yang dilakukan di University of Southern California mengungkapkan bahwa karbon dioksida dalam minuman berkarbonasi mengingatkan sensor rasa sakit di rongga hidung Anda. Karbonasi dari minuman seperti soda menyebabkan dua sensasi, membuat mulut Anda terasa masam dan kesemutan di hidung dan tenggorokan Anda. Sensasi terbakar yang dirasakan banyak orang ketika minum minuman berkarbonasi berasal dari saraf yang merespons sensasi rasa sakit dan suhu di hidung dan mulut Anda.

Mulas

Mengkonsumsi satu atau lebih minuman berkarbonasi per hari dapat menyebabkan Anda mengalami mulas malam hari. Satu studi mengungkapkan bahwa mulas pada malam hari, refluks gastroesofageal nokturnal, cukup umum. Sekitar 44 persen orang Amerika menderita mulas setidaknya sebulan sekali. Jika Anda mengalami sakit maag secara teratur, Anda mungkin berisiko terkena kanker kerongkongan. Para peneliti juga melaporkan bahwa sering mulas dapat menyebabkan radang tenggorokan, asma dan pneumonia. Jika Anda sering mengalami mulas, cobalah mengurangi minuman berkarbonasi karena ini mungkin penyebabnya.

Kerusakan Ginjal

Minuman berkarbonasi telah disarankan untuk menyebabkan kerusakan pada ginjal Anda. Lebih khusus lagi, gula yang ditemukan dalam minuman berkarbonasi dapat berdampak pada fungsi ginjal. Spesialis ginjal menentukan bahwa konsumsi berlebihan minuman berkarbonasi merupakan faktor risiko penyakit ginjal dan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada ginjal Anda, menurut edisi 2010 Journal of American Society of Nephrology. Jika Anda memiliki masalah ginjal, para ilmuwan menyarankan Anda harus membatasi minuman yang mengandung fruktosa seperti minuman berkarbonasi.

Kesehatan tulang

Anak perempuan yang aktif secara fisik yang mengonsumsi minuman cola berkarbonasi lima kali lebih mungkin mengalami patah tulang daripada anak perempuan aktif yang tidak minum soda, lapor Grace Wyshak, associate professor di departemen biostatistik dan populasi serta kesehatan internasional di Harvard School of Public Health. Setelah melakukan penelitian pada 460 anak perempuan kelas sembilan dan 10, ia menyimpulkan bahwa minum segala jenis minuman berkarbonasi terkait dengan peningkatan risiko patah tulang. Salah satu alasan patah tulang mungkin terjadi pada mereka yang minum minuman berkarbonasi adalah karena mereka mengandung asam fosfat, yang telah terbukti menguras kadar kalsium dan massa tulang.

Efek minuman berkarbonasi pada tubuh seseorang