Mengurangi tekanan darah adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat, di mana lebih dari 30 persen orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke, dan pilihan makanan memainkan peran. Sebagai contoh, makanan cepat saji umumnya mengandung jumlah natrium dan lemak yang tidak sehat, yang secara negatif dapat mempengaruhi tekanan darah. Diet adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi; membuat pilihan makanan sehat membantu mengurangi risiko Anda.
Bagaimana Cara Menambahkannya
Sekitar 90 persen orang Amerika makan terlalu banyak natrium, menurut Centers for Disease Control. Diperkirakan bahwa orang Amerika makan rata-rata 3.300 miligram sodium setiap hari, yang lebih dari asupan yang direkomendasikan 2.300 miligram, menurut CDC. Kira-kira seperempat dari natrium yang Anda makan berasal dari makanan restoran, perkiraan CDC. Mengontrol asupan natrium Anda sangat penting seiring bertambahnya usia, karena tekanan darah meningkat secara alami seiring bertambahnya usia. Risiko tekanan darah tinggi lebih dari dua kali lipat begitu Anda mencapai usia 35 dan lebih.
Lingkungan Anda Dapat Memberi Pengaruh
Para peneliti dari berbagai organisasi, termasuk Oregon Research Institute menemukan tautan ke makanan cepat saji dan peningkatan tekanan darah. Mereka melakukan penelitian yang melibatkan orang dewasa paruh baya dan lebih tua dari 120 lingkungan di Portland Oregon. Studi ini menemukan korelasi antara kepadatan restoran cepat saji per lingkungan dan peningkatan tekanan darah. Warga yang tinggal di lingkungan yang padat restoran cepat saji memiliki tekanan darah lebih tinggi. Para peneliti juga menemukan tautan untuk melakukan kunjungan rutin ke restoran cepat saji dan peningkatan tekanan darah. Hasilnya diterbitkan dalam jurnal "Preventative Medicine" edisi Maret 2009.
Dampak Makanan Cepat Saji Tunggal
Bahkan satu makanan berlemak tinggi, makanan cepat saji memberikan dampak negatif pada tekanan darah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "The Journal of Nutrition" pada bulan April 2007. Dalam penelitian ini, peserta yang sehat makan dua makanan cepat saji yang mengandung 42 gram lemak secara terpisah. kesempatan, atau dua makanan rendah lemak, makanan tidak cepat saji. Makanan cepat saji berlemak tinggi menyebabkan tekanan darah naik dan jantung berdetak lebih cepat, dibandingkan kelompok yang makan makanan rendah lemak. Data ini mendukung bukti bahwa kelebihan lemak, lemak jenuh tertentu, berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi yang berkelanjutan, menurut penelitian.
Inspirasi
Makan makanan cepat saji bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tekanan darah. Diet keseluruhan dan tingkat aktivitas fisik berperan dalam perkembangan hipertensi. Penelitian di Oregon Research Institute menemukan hubungan dengan tekanan darah tinggi berkurang dengan meningkatnya aktivitas fisik dan konsumsi buah dan sayuran. Ini menggarisbawahi pengaruh diet dan olahraga dalam status kesehatan secara keseluruhan.