Siapa pun dapat mengalami alergi pada usia berapa pun, meskipun alergi susu paling sering didiagnosis pada anak di bawah usia 3. Alergi susu berbeda dengan intoleransi laktosa. Orang dewasa dapat memiliki intoleransi laktosa dan alergi terhadap susu, yang dapat menjadi salah satu alasan mengapa beberapa orang membingungkan keduanya. Intoleransi laktosa menyebabkan masalah pencernaan dan menjadi lebih umum dan parah seiring bertambahnya usia. Gejala alergi susu bervariasi, dan dapat meningkat keparahan seiring bertambahnya usia.
Penyebab dan Pengaturan Waktu
Reaksi alergi terhadap produk susu berasal dari respons imun tubuh terhadap protein dalam susu sapi. Tubuh membuat antibodi terhadap protein dan melepaskan histamin ke dalam aliran darah. Gejala dari pelepasan histamin dapat terjadi dalam beberapa menit setelah mengonsumsi protein susu, termasuk mata berair, batuk, bersin dan hidung tersumbat. Gejala tambahan dapat muncul beberapa jam kemudian, termasuk diare, kembung, mual, sakit kepala, dan bahkan disorientasi dan kebingungan. Masalah pernapasan dan kebingungan adalah reaksi alergi yang sangat serius terhadap protein susu.
Gejala gastrointestinal
Tubuh Anda dapat memiliki berbagai gejala gastrointestinal jika Anda memiliki alergi susu. Mual, kram, dan kembung berhubungan dengan intoleransi laktosa dan alergi susu. Diare juga merupakan gejala umum. Alergi susu dapat menyebabkan serangan diare dan sembelit yang bergantian, yang mungkin diakibatkan oleh stres pada sistem pencernaan.
Gejala lainnya
Banyak orang tidak mengaitkan alergi susu dengan masalah pernapasan dan kulit. Pelepasan histamin dan antibodi tubuh terhadap protein susu dapat menyebabkan hidung berair, mata gatal, batuk dan mengi, ruam kulit dan gatal-gatal. Gatal-gatal, batuk dan mengi dan segala jenis pembengkakan di tenggorokan atau mulut adalah reaksi yang sangat serius. Jika Anda mengalami reaksi-reaksi ini, Anda harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.
Menghindari Susu
Kurangi gejala yang tidak diinginkan dari reaksi alergi terhadap produk susu dengan menghindari makanan yang mengandung susu. Makanan dasar susu seperti susu, keju, yogurt dan mentega semuanya mengandung protein susu, yang menyebabkan reaksi alergi. Konsentrasi protein susu yang lebih tinggi dapat ditemukan dalam makanan olahan komersial, yang dapat mencakup protein susu bubuk seperti whey. Aditif susu pekat lainnya termasuk kasein dan natrium kaseinat. Baca label makanan dengan cermat untuk mengidentifikasi dan menghindari produk susu.