Mengapa gula buruk untuk diare?

Daftar Isi:

Anonim

Apakah Anda menderita diare akibat virus, keracunan makanan, alergi makanan atau kondisi terkait kesehatan lainnya, perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi seperti dehidrasi. Walaupun gula adalah karbohidrat esensial yang menyulut setiap sel dalam tubuh Anda, gula tidak selalu menjadi teman saat Anda mengalami diare.

Gula dapat memperburuk diare. Kredit: bdspn / iStock / Getty Images

Gula, Dehidrasi, dan Diare

Adalah kesalahpahaman umum bahwa air saja adalah obat untuk dehidrasi. Pada kenyataannya, ketika Anda mengalami diare, gula memainkan peran penting dalam rehidrasi. Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan bahwa solusi rehidrasi oral yang efektif tidak hanya mengandung air tetapi juga garam dan gula, yang membantu menggantikan nutrisi yang diperlukan yang hilang karena diare. Solusi rehidrasi oral yang mengandung air, garam dan gula efektif dalam 80 persen kasus dehidrasi yang melibatkan diare.

Garis Halus

Walaupun gula merupakan bagian penting dari proses rehidrasi ketika Anda mengalami diare, terlalu banyak - pengenceran yang mengandung lebih dari 3 persen gula - dapat membuat gejala diare Anda semakin buruk. Menurut Brown University, pengenceran sekitar 1 liter air, 1 sdt. garam dan 8 sdt. gula cukup untuk rehidrasi. Menambahkan lebih banyak gula ke pengenceran menghasilkan efek osmotik di usus besar. Selama osmosis ini, usus besar Anda mengambil air dalam jumlah berlebih, melunakkan tinja dan memperburuk kondisi diare.

Soda dan Jus Buah

Soda dan jus buah tidak boleh menjadi pilihan untuk memperbaiki hidrasi akibat diare. Kandungan gula dalam soda dan jus buah terlalu tinggi dan hanya memperburuk kondisinya. Menurut Langone Medical Center, New York University, selain dari terlalu banyak gula, soda dan jus buah bukanlah penyedia elektrolit, yang penting untuk rehidrasi. Minuman olahraga, bagaimanapun, mengandung rasio gula dan elektrolit yang tepat untuk direhidrasi tanpa memperburuk kondisi diare.

Pemanis buatan

Mengapa gula buruk untuk diare?