Membuat perubahan diet tertentu dapat membantu membatasi risiko Anda untuk sindrom ovarium polikistik dan kanker ovarium, meskipun perubahan diet saja tidak dapat digunakan untuk mengobati atau menyembuhkan kedua kondisi tersebut. Kehilangan berat badan, mengikuti diet indeks glisemik rendah dan makan makanan kaya nutrisi mungkin bermanfaat untuk menjaga indung telur Anda sehat.
Ovarium dan Berat Badan yang Sehat
Sementara tidak ada bukti konklusif bahwa makanan tertentu meningkatkan atau mengurangi risiko kanker ovarium, dan kegemukan tubuh dapat meningkatkan risiko kanker ovarium, menurut American Institute for Cancer Research.
Kelebihan berat badan juga berperan dalam PCOS. Penurunan berat badan adalah salah satu perawatan utama untuk PCOS, karena ini dapat membantu membatasi resistensi insulin dan mengurangi gejala PCOS. Jika Anda kelebihan berat badan, fokuslah untuk berolahraga lebih banyak dan lakukan perubahan pada diet Anda untuk menurunkan berat badan. Ini mungkin sulit, bagaimanapun, karena PCOS mungkin membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan diet yang sehat.
Makanan Berdensitas Rendah Energi
Mengikuti diet yang terutama terdiri dari makanan dengan kepadatan energi rendah, atau makanan tanpa banyak kalori per gram, dapat membuatnya lebih mudah untuk menurunkan berat badan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Jenis diet ini memungkinkan Anda untuk makan ukuran porsi lebih besar tanpa melebihi kalori harian yang direkomendasikan. Ini berarti Anda cenderung tidak lapar di antara waktu makan, karena itu adalah jumlah makanan dan bukan jumlah kalori yang menentukan seberapa kenyang Anda setelah makan.
Makanan dengan kepadatan energi yang rendah juga cenderung menjadi makanan yang kaya nutrisi. Misalnya, makanan berserat tinggi dan sebagian besar buah-buahan dan sayuran memiliki kepadatan energi yang rendah. Baik gula dan lemak meningkatkan kepadatan energi. Mengikuti diet kaya nutrisi dapat membantu membatasi risiko kematian pada orang yang didiagnosis dengan kanker ovarium, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute pada 2014.
Makanan Indeks Glikemik Rendah
Mengikuti diet rendah pada indeks glikemik dapat membantu mengurangi risiko kanker ovarium, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Oncology pada tahun 2003. Jenis diet ini juga dapat bermanfaat bagi mereka yang menderita PCOS, catat Brigham and Women's Hospital. Indeks glikemik adalah perkiraan seberapa banyak dan seberapa kuat makanan yang mengandung karbohidrat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Makanan yang lebih rendah pada indeks glikemik memiliki lebih sedikit efek pada gula darah, yang dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat dan meminimalkan resistensi insulin.
Makanan olahan dan makanan yang dimasak untuk jangka waktu yang lama cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi, sedangkan makanan asam, yang tinggi serat dan makanan yang mengandung protein atau lemak dan karbohidrat cenderung rendah pada indeks glikemik.
Kacang-kacangan, kacang-kacangan, roti gandum hitam dan sebagian besar buah-buahan segar dan sayuran non-pati rendah pada indeks glikemik, sedangkan buah-buahan kering, kentang dan roti putih atau beras lebih tinggi pada indeks glikemik.
Pentingnya Ukuran Porsi
Apa pun jenis perubahan diet yang Anda lakukan, Anda harus memperhatikan ukuran porsi untuk menghindari kenaikan berat badan. Terlalu banyak makanan sehat bahkan dapat menyebabkan penambahan berat badan, dengan masing-masing 3.500 kalori ekstra yang Anda makan mengarah pada tambahan berat badan. Demikian juga, jika Anda makan porsi yang cukup besar, bahkan makanan dengan indeks glikemik rendah dapat meningkatkan kadar gula darah.