Juga dikenal sebagai efek termal makanan, termogenesis makanan, atau termogenesis yang dipicu oleh diet, DIT, adalah proses produksi energi dalam tubuh yang disebabkan langsung oleh metabolisme makanan yang dikonsumsi. Termogenesis makanan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan komposisi makanan dan keadaan fisik individu. Sebuah analisis tahun 2004 yang diterbitkan dalam "Nutrisi dan Metabolisme" dari penelitian tentang termogenesis makanan menemukan bahwa dalam keadaan seimbang energi, diet campuran protein, lemak dan karbohidrat menghasilkan pengeluaran energi dari termogenesis makanan yang merupakan 5 hingga 15 persen dari total energi harian pengeluaran.
Faktor Gizi
Faktor-faktor yang berkaitan dengan makanan yang Anda makan dapat memengaruhi laju termogenesis makanan yang terkait, khususnya kandungan energinya, atau kalori, dan komposisi makronutrien. Sebuah studi tahun 2008 yang dilaporkan dalam "Metabolisme" menemukan bahwa makan protein menghasilkan termogenesis makanan yang lebih besar daripada makan lemak. Termogenesis makanan karbohidrat berada di antara keduanya. Penelitian 2008 lebih lanjut menyarankan bahwa tingkat rendahnya termogenesis makanan setelah konsumsi lemak yang sering atau berulang dapat menjadi faktor dalam obesitas.
Berat badan
Termogenesis memainkan peran penting dalam mengatur berat badan. Berat badan Anda bergantung pada hubungan antara dua faktor utama: makanan yang diambil dan energi yang dikeluarkan. Termogenesis adalah salah satu dari tiga komponen utama, bersama dengan laju metabolisme basal dan aktivitas fisik, yang terlibat dalam sisi energi dari persamaan itu. Secara khusus, akun termogenesis untuk semua energi yang dikeluarkan dalam keadaan istirahat di atas dan di luar tingkat metabolisme basal Anda. Dengan demikian, thermogenesis makanan tinggi dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan sementara thermogenesis diet rendah dapat membantu meningkatkan berat badan.
Kekenyangan
Menurut studi "Nutrisi dan Metabolisme" tahun 2004, protein adalah salah satu faktor utama dalam menentukan termogenesis makanan. Ini juga merupakan makronutrien yang paling signifikan mempengaruhi dalam menentukan kenyang diet, atau perasaan kenyang dari makan. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan, protein sangat penting dalam mengatur berat badan karena peran utamanya dalam diet yang berhubungan dengan termogenesis.
Jaringan Adiposa Coklat
Jaringan adiposa coklat seperti jaringan lemak kecuali bahwa ia juga memiliki sifat termogenik: Yaitu, ia dapat mengambil energi dari makanan dan mengubahnya menjadi panas. Sekitar 5 persen jaringan tubuh bayi manusia adalah coklat adiposa, tetapi jumlah ini berkurang seiring bertambahnya usia seseorang. Pengurangan ini dapat berkontribusi pada penurunan termogenesis makanan seiring bertambahnya usia.