Aspartame adalah pemanis buatan yang digunakan sebagai pengganti gula asli dalam banyak makanan dan minuman olahan, terutama minuman ringan. Meskipun digunakan secara luas di industri makanan, aspartame telah menjadi subyek kontroversi yang intens seputar keamanannya. Menurut Food and Drug Administration, aspartame aman untuk dikonsumsi manusia dalam pedoman nutrisi yang ditetapkan saat ini, tetapi pertanyaan mengenai pengaruhnya terhadap kesehatan jantung dan penyakit kardiovaskular masih ada. Jika Anda menderita penyakit jantung, berkonsultasilah dengan dokter Anda sebelum menggunakan produk yang mengandung aspartame.
Hipertensi Paru
Asupan aspartam yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi paru, atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi akibat penggunaan aspartam disebabkan oleh efek vasokonstriksi aspartam, atau kemampuannya menyebabkan penyempitan pembuluh darah Anda. Hipertensi paru dapat menyebabkan jantung berdebar-debar, sesak napas, kelelahan, nyeri dan kelemahan dada, dan mungkin meningkatkan risiko serangan jantung.
Efek Fenilalanin
Fenilalanin adalah salah satu asam amino yang membentuk senyawa aspartam. Jumlah fenilalanin yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf di otak, yang dapat memengaruhi transmisi sinyal dari otak ke jantung Anda, menyebabkan aritmia, atau detak jantung yang tidak teratur. Detak jantung yang tidak teratur adalah kondisi medis serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan serangan jantung. Aritmia jantung dapat menyebabkan jantung berdebar, pusing, pingsan, lemah, dan sesak napas.
Kegemukan
Sebagai pemanis buatan, aspartame tidak memberikan nilai gizi dalam bentuk kalori. Beberapa ahli mengklaim bahwa ini mendorong makan berlebihan dan pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan obesitas. Obesitas, atau kelebihan lemak tubuh, meningkatkan kadar kolesterol dan membuat lebih banyak tekanan pada jantung dan sistem kardiovaskular Anda. Stres ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, seperti hipertensi dan kolesterol tinggi.
Pertimbangan Lainnya
Pada tahun 2005, ahli bedah saraf Russell Blaylock mengidentifikasi aspartam serta pemanis buatan lainnya sebagai kemungkinan penyebab henti jantung mendadak pada atlet. Asam aspartat dalam aspartam dapat menyebabkan kerusakan eksitotoksin pada jaringan sensitif di sekitar jantung Anda. Akibatnya, reseptor glutamat di seluruh tubuh Anda mungkin menjadi terlalu terstimulasi, menghasilkan aritmia jantung yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak dan bahkan kematian. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan di daerah ini untuk mengukur efek eksitotoksik aspartam terhadap jaringan manusia.