Alergi rokok dan leher bengkak

Daftar Isi:

Anonim

Penggunaan rokok diketahui membawa risiko berbagai masalah kesehatan, tetapi juga bermasalah untuk pasien asma. Meskipun alergi spesifik terhadap rokok tidak umum, asap dapat mengiritasi alergi yang sudah ada sebelumnya dan sangat berbahaya bagi mereka yang menderita asma alergi. Pembengkakan leher yang terkait dengan alergi dan rokok merupakan indikasi dari jenis reaksi serius. Pembengkakan leher yang persisten harus diperiksa dengan dokter untuk memastikan bahwa itu tidak berhubungan dengan masalah kesehatan lain yang mendasarinya.

Merokok biasanya memperburuk gejala alergi. Kredit: AuthenticCreations / iStock / Getty Images

Efek Asap Rokok

Merokok menimbulkan risiko penyakit kesehatan jangka panjang, tetapi efek langsungnya dapat berupa batuk, kesulitan bernapas, dan penurunan kekebalan terhadap infeksi dan penyakit. Menurut Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa asap rokok memicu reaksi alergi. Ada risiko gejala tertentu pada pasien dengan asma alergi, dan komplikasinya dapat mencakup bronkitis dan sinusitis.

Gejala Reaksi Alergi

Pembengkakan leher adalah gejala umum dari reaksi alergi yang serius. Alergi asap rokok seringkali dapat menyebabkan batuk, bersin, dan ruam pada beberapa pasien yang peka terhadap iritasi. Tonjolan di leher yang disertai dengan pembengkakan di mulut dan bagian lain dari wajah mungkin merupakan indikasi anafilaksis, suatu reaksi alergi yang berpotensi fatal. Jenis guncangan tubuh yang parah ini harus segera ditangani oleh petugas medis darurat.

Penyebab Pembengkakan Lainnya

Bukti Kontradiktif

Sebuah studi Belanda 2009 yang dilakukan di Universitas Utrecht menemukan bukti bahwa asap rokok membantu membatasi respons alergi pada tikus. Menurut Science Daily, para peneliti menyuntikkan larutan asap rokok ke tikus dan menemukan bahwa itu membantu mencegah sel-sel tubuh mereka dari protein radang ketika terkena alergen. Eksperimen penelitian ini menunjukkan bahwa manusia yang sudah merokok mungkin menemukan penurunan risiko reaksi alergi setelah merokok, tetapi ini bukan alasan yang cukup baik untuk melanjutkan penggunaan tembakau. Penelitian ini hanya dilakukan pada tikus percobaan, dan risiko asap rokok jauh lebih besar daripada kemungkinan manfaat yang ditimbulkan pada pasien alergi. Sebagai gantinya, gejala persisten harus ditangani dengan dokter.

Apakah Ini Darurat?

Jika Anda mengalami gejala medis serius, segeralah cari perawatan darurat.

Alergi rokok dan leher bengkak