Alkohol dan kafein adalah dua zat yang dapat mengiritasi lapisan sistem pencernaan Anda. Sakit perut sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Jika Anda mengalami sakit perut yang parah atau berulang, bicarakan dengan dokter Anda. Nyeri yang kambuh setelah mengonsumsi alkohol atau kafein mungkin merupakan pertanda penyakit maag, gastroesophageal reflux, juga disebut GERD atau irritable bowel syndrome. Jangan mencoba mengobati gejala Anda tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Bisul
Mengkonsumsi minuman beralkohol dan produk berkafein dapat memicu rasa sakit di tengah perut Anda akibat tukak lambung. Zat-zat ini dapat memperburuk luka terbuka yang ditemukan di kerongkongan, lambung atau usus dua jari Anda, bagian pertama dari usus kecil yang paling dekat dengan lambung. Ulkus umumnya merupakan hasil dari infeksi bakteri H. pylori pada lapisan sistem pencernaan Anda, penggunaan rutin obat antiinflamasi nonsteroid dan penyalahgunaan alkohol. Bisul terbentuk ketika lapisan pelindung di saluran pencernaan Anda terkikis, memperlihatkan jaringan lunak di bawahnya. Sebagian besar borok diobati dengan antibiotik, inhibitor pompa proton, H2 blocker dan modifikasi diet.
Penyakit Refluks Gastroesofageal
GERD adalah suatu kondisi yang sering menyebabkan episode mulas. Gejala utama GERD adalah sensasi terbakar dan menyakitkan di tengah bagian bawah dada dan bagian atas perut. Gejala adalah hasil dari cairan lambung memasuki kerongkongan sebagai akibat dari kerusakan otot sfingter esofagus. Sfingter adalah otot datar yang bertindak sebagai flap, menjaga cairan lambung keluar dari kerongkongan. Jika sfingter tidak menutup seluruhnya atau terbuka tanpa sebab, Anda akan terserang mulas dan gejala GERD lainnya. Kafein dan alkohol adalah dua zat yang direkomendasikan oleh National Digestive Diseases Information Clearinghouse untuk menghindari gejala GERD.